Pada Malam Hari, Suasana Begitu Menyenangkan Karena Malam Minggu, Siapa Yg Tidak Senang Pada Malam Minggu, Termasuk Salah Satu Rombongan Yg Sedang Ikut Berjalan-Jalan Di Mall, Mereka Adalah, Cheldric, Riki, Fathur, Jadhug, Dan Ferrish. Mereka Baru Saja Ingin Pergi Ke Bioskop, Disana Mereka Mengantri Untuk Mendapatkan Tiket Bioskop, Tak Disangka-Sangka, Mereka Bertemu Dengan Adela, Cita, Ilma, Hanifa, Dea Dan Yemima. Mereka Ingin Menonton Bioskop Juga,
“Eh.. Kalian, Kalian Mau Nonton Juga Ya ?” Tanya Cheldric
“Iya, Nonton Apa Kamu ?” Tanya Adela
“Gak Tahu Juga, Yg Pasti Horor Gitu.”Kata Cheldric
“Sama Ajah Kayak Kita.” Sambung Adela,
“Mendingan Nonton Bareng Yuk.. Satu Teater.” Kata Dea
Akhirnya Mereka Pergi Menonton Sebuah Film Ber-Genre Horor. Mereka Duduk Dibangku A Alias Paling Belakang, Lalu Seorang Yg Duduk Didepan Yemima, Memundurkan Kursinya Karena Mengantuk, Yemima Merasa Tidak Enak, Tetapi Yemima Tetap Membuat Membiarkan Orang Tersebut Memundurkan Kursinya, Ditengah Film, Tiba-Tiba Cita Mencium Bau Asap Dari Atas, Dia Membalikan Badannya Dan Melihat Proyektor Yg Mengeluarkan Film-nya,
“Kok.. Tuh Proyektor Keluar Asap ? Kenapa Ya ?” Tanya Cita Kepada Ilma,
“Gak Tahu Biarin Ajalah, Gak Nge-Ganggu Kamu Juga Kan ?” Kata Ilma,
“Apaan !!! Asapnya Bau Betul” Kata Cita,
“Woy !!! Diam” Kata Riki,
“Apaan Sih.. Rik, Orang Ada Asap Kok, Gak Enak Tahu !!” Kata Cita,
“Ya Diam Aja.” Kata Riki,
Kemudian Cita Kembali Melihat Kebelakang, Ternyata Ada Percikan Api, Lalu Api Tersebut Menjalar Melalui Atas Teater,
“Eh, Cit.. Iya Ada Bau Asap..” Kata Ilma,
“Kayaknya Bakal Ada Yg Terjadi Deh..” Kata Cita,
“Kebakaran !!! Kebakaran !!!” Teriak Adela Ketakutan,
“Cepat Lari !!!” Kata Fathur,
“Ayo Cepat !!!” Kata Jadhug,
Mereka Semua Panik Ketika Melihat Kebakaran Tersebut, Semua Orang Berhamburan Untuk keluar Dari Teater Tersebut, Sayangnya Mereka Terlalu Susah Untuk Keluar, Karena Mereka Duduk Dibangku Paling Belakang,
“Tolong !!! Tubuhku Terjepit” Teriak Yemima,
Ternyata Yemima Tidak Bisa Keluar, Karena Kursi Depan Yg Menjepitnya, Cita Akhirnya Menolong Yemima Keluar Dari Kursinya, Tetapi Terlambat, Karena Api Besar Membakar Tubuh Yemima,
“Yemima !!!” Teriak Cita,
Cheldric Yg Ingin Cepat Keluar Dari Teater Tersebut, Menyerobot Orang-Orang Yg Ingin Keluar Juga, Karena Tidak Hati-Hati Cheldric Tersandung Dan Terjatuh, Dan Lebihnya, Cheldric Diinjak-Injak Orang-Orang Yg Ingin Keluar Dari Teater Tersebut, belum Lagi Asap Yg Dihirupnya, Yg Membuat Dia Siup Dan Akhirnya Tewas, Lalu Mereka Ber-9 Menyerobot Orang-Orang Yg Ingin Keluar Dari Teater Tersebut, Tetapi Riki Terjepit-Jepit Orang Yg Ingin Menyelamatkan Diri Dari Teater Tersebut, Sehingga Riki Merasa Pengap Dan Terjatuh, Dan Dia Juga Ikut Menghirup Asap Beracun Tersebut, Yg Membuat Riki Tewas. Akhirnya Mereka Sampai Didekat Pintu Keluar, Tiba-Tiba Layar Putih Yg Lebar Tersebut Terbakar Dan Akhirnya Jatuh, Dan Layar Terbakar Tersebut Jatuh Diatas Dea, Dan Akhirnya Dea Meronta-Ronta Karena Tubuhnya Terbakar Oleh Layar Yg Terbakar Tersebut, Akhirnya Dea Tewas Terbakar Oleh Layar Terbakar Tersebut, Setelah Keluar Dari Teater, Mereka Ber-7 Keluar Dari Bioskop, Mereka Turun Melalui Eskalator, Tiba-Tiba Terdengar Ledakan Besar Dari Dalam Bioskop, Yg Membuat Eskalatornya Tersebut Jatuh, Untunglah Mereka Semua Meloncat Tetapi Fathur, Meloncat Terlalu Dekat Dengan Eskalatornya, Sehingga Fathur Tewas Tertimpa Eskalator, Mereka Harus Keluar Dari Mall Tersebut, Tetapi Bagaimana Caranya Jika Sekarang Dia Berada Dilantai 3 Dan Pintu Keluar Mall Ada Dilantai Dasar, Mereka Akhirnya Memilih Menaiki Tangga, Tetapi Bukan Tangga Darurat Yg Mereka Pakai, Melainkan Tangga Biasa Yg Ada Didalam Mall, Tiba-Tiba Ledakan Tersebut Terjadi Lagi Dan Membuat Tangga Tersebut Jatuh Mereka Semua, Akhirnya Meloncat Dari Tangga Tersebut, Sayangnya Ilma Meloncat Terlalu Jauh Dan Bukannya Sampai Dilantai 2 Melainkan Terjatuh Kelantai Dasar, Ilma Pun Tewas Seketika
“Cepat Kita Harus Pergi dari Mall Ini.” Kata Cita
“Tinggal Satu Lantai Lagi.” Kata Jadhug,
Lalu Mereka Turun Kesatu Tangga, Tiba-Tiba Ledakan Tersebut Terjadi Lagi, Dan Untuk Terakhir Kalinya Mereka Meloncat Kelantai Dasar, Tetapi Kepala Jadhug Terbentur Kelantai, Sehingga Kepalanya Retak Dan Jadhugpun Tewas Seketika, Tiba-Tiba Pelafon Dari Atas Mall Jatuh Dan Tepat Menimpa Hanifa, Tubuh Hanifa Langsung Hancur Setelah Tertimpa Pelafon Tersebut, Lalu Mereka Keluar Melalui Pintu Otomatis, Tiba-Tiba Sensor Pintu Tersebut Terbakar, Sehingga Pintu Tersebut Tidak Merespon Orang Yg Lewat Dan Dengan Cepat Menutup Kebetulan Ferrish Juga Berada Ditengah Pintu Tersebut, Pintu Tersebut Akhirnya Menjepit Tubuh Ferrish, Tetapi Pintu Otomatis Tersebut Tetap Tidak Merespon Sehingga Tetap Menjepit Tubuh Ferrish, Hingga Akhirnya Tubuh Ferrish Hancur Terjepit Pintu Otomatis Tersebut, Akhirnya Pintu Tersebut Tertutup Sedangkan Cita Dan Adela Masih Didalam Mall Tersebut,
“Bagaimana Ini, Kita Tidak Bisa Keluar Jika Pintunya Tidak Bisa Dibuka .” Kata Adela Dengan Khawatir,
“Pecahkan Saja Kaca Pintunya, Pakai Saja Serpihan-Serpihan Pelafon Untuk Memecahkan Kacanya.” Kata Cita,
Mereka Akhirnya Memecahkan Kaca Pintu Otomatis Tersebut Dengan Serpihan-Serpihan Pelafon Tersebut, Tetapi Ambang Pintu Otomatis Tersebut Jatuh Dan Menimpa Adela, Lalu Terdengar Lagi Sebuah Ledakan Dan Membuat Sebuah Mesin Besar Terlempar Dan Menuju Kearah Cita Dan...
“Hah... Hah... Hah... Apa Itu, Itu Hanya Bayanganku” Kata Cita,
Lalu Cita Membalikan Badannya Kebelakang Dan Melihat Sebuah Asap,
“Tidak !!! Tidak, Aku Tidak Mau Menonton Disini, Akan Ada Kebakaran Dan Kalian Semua Akan Tewas.” Kata Cita,
Lalu Cita Mengambil Tasnya Dan Pergi Meninggalkan Teater Tersebut Dan Keluar Dari Bioskop, Mereka Semua Pergi Mengikuti Kecuali Yemima Yg Masih Ingin Menonton,
“Sebenarnya Ada Apa Sih, Cit ?” Kata Adela,
“Nanti Bakal Ada Keba...”
Belum Sempat Melanjutkan Perkataannya Terdengar Ledakan Dari Dalam Bioskop,
“Cepat Kalian Lari !!! Sebelum Kita Tewas !!! ” Kata Cita,
“kemana ?” Tanya Cheldric
“Ya Keluar Dari Mall” Kata Cita,
Lalu Cita Teringat Akan Yemima, Yemima Masih Terjebak Didalam Teater Tersebut, Tetapi Sudah Pasti Yemima Tidak Akan Bisa Diselamatkan, Karena Terbakar, Mereka Ber-10 Akhirnya Bisa Keluar Dari Mall Tersebut, Untunglah Pintu Otomatis Tersebut Belum Tertutup, Jadi Mereka Bisa Keluar Meninggalkan Mall,
“Cheldric, Kamu Selanjutnya.” Kata Cita
“Selanjutnya Apa ?” Tanya Cheldric
“Ya Kamu Yg Akan Mati Selanjutnya” Kata Cita,
Tiba-Tiba, Sebuah Mesin Yg Dalam Bayangannya Akan Menimpa Cita, Terpental Dan Menuju Kerombongan Mereka, Dan
Brakk!!!, Mesin Tersebut Menimpa Cheldric, Tubuh Cheldric Hancur Tertimpa Mesin Tersebut,
“Tidak !!!” Teriak Cita,
“Ayo Sebaiknya Kita Keluar Dari Sini.” Kata Jadhug
“Iya, Besok Kita Akan Bahas Tentang Kematian Ini Disekolah.” Kata Adela
“Sampai Ketemu Besok.. Ya” Kata Ilma,
.
Saat Sekolah..
..
Saat Istirahat Ke-1
“Eh Dimana Yg Lain, Kayak Riki, Fathur, Jadhug, dan Ferrish, Bukannya Kita Harus Membahas Ini.” Kata Adela,
“Iya, Tapi Biarin Aja, Memangnya Siapa Selanjutnya ?” Kata Hanifa,
“Riki.” Kata Cita,
“Berarti Kita Harus Menjaga Riki.” Kata Ilma,
“Iya, Sekarang Dimana Dia ?” Kata Cita,
“Tuh Main Badminton Diluar.” Kata Dea,
“Baiklah Aku Akan Memperingatinya.” Kata Cita
Tiba-Tiba Cita Melihat Gawang Dan...
“Hah.. Apa Itu ? Hanya Bayanganku.” Kata Cita,
Lalu Cita Memperhatikan Riki Didepan Pintu Yg Sedang Bermain Badminton, Dia Melihat Dibelakang Riki Ada Sebuah Gawang, dan Gawang Tersebut Sedang Dipakai Untuk Bermain Bola, Sebenarnya Cita Sudah Memiliki Firasat Buruk Tentang Gawang Tersebut, Tiba-Tiba Tanpa Sengaja Kipernya Mendorong Gawang Tesebut, Karena Menangkap Bola Yg Akan Masuk Kedalam Gawang Tersebut, Dan Karena Terlalu Kuat Terdorongnya, Gawang Tersebut Terjatuh Kebelakang, Tepat Kearah Riki,
“Riki !!! Awas !!! Dibelakangmu !!!” Teriak Cita,
Lalu Riki Melihat Kebelakang, Ternyata Sebuah Gawang Yg Jatuh Hendak Mengenai Kepalanya, Riki Langsung Berlari Kesamping, dan Brakk!!!, Gawang Tersebut Jatuh, Tetapi Tidak Mengenai Riki, Karena Riki Berhasil Menghindari Gawang Tersebut. Lalu Adela, Ilma, Hanifa Dan Dea Pergi Menghampiri Cita,
“Ada Apa Cit ?” Tanya Adela,
“Gawang... Gawang Tersebut Mengenai Riki.” Kata Cita Ketakutan,
“Apakah Dia Tewas ?” Kata Ilma
“Gak.. Dia Berhasil Melarikan Diri, Sebelum Gawang Tersebut Menimpa Kepalanya. Tapi Tetap Saja Kematian Akan Mengejarnya.” Kata Cita
“Lalu Selanjutnya Siapa ?” Kata Dea,
“Kamu De.. Kamu.. Bersiaplah.” Kata Cita,
“Apa ? Aku ?” Kata Dea Kaget,
“Iya, Berhati-hatilah, Kamu Belum Tentu Bisa Menghindari Kematian.” Kata Cita,
.
Istirahat Ke-2
“Eh Makan Yuk.” Kata Hanifa,
“Ayo.” Kata Cita,
“Ya Udah.” Kata Adela,
“Siapa Yg Mau Ku Traktir ?” Kata Dea,
“Aku !!!” Kata Cita, Hanifa, Ilma, Dan Adela.
“Makan Apa Nih ?” Kata Dea,
“Mie Pangsit Ajah.” Kata Hanifa,
Akhirnya Mereka Berjalan Menuju Kantin Sekolah. Ketika Berjalan, Cita Melihat Kertas Berhamburan Dijalan, Lalu Seseorang Berteriak, Paper !!! Paper !!!, Cita Merasa Bingung Apakah Kertas Bisa Membuat Kematian. Setelah Sampai Dikantin, Dea Membelikan Mereka Mie Pangsit, Lalu Ketika Giliran Dea, Dea Meminta Untuk Memesan 5 Mie Pangsit, Ternyata Penjual Mie Tersebut Sedang Mengisi Ulang Merica Dan Cabainya, Dan Merica Dan Cabai Tersebut Diletakan Terlalu Dekat Dengan Wadah Kuah Mie Tersebut, Dan Ketika Penjual Mie Tersebut Membuka Tutup Wadah Tersebut, Botol Merica Dan Tempat Cabai Tersenggol Dan Terjatuh Kedalam Wadah Kuah Mie Tersebut, Dea Hanya Tertawa Kecil Dan Berkata
“Pasti Yg Makan Mienya Pada Kepedasan. Lebih Baik Aku Tidak Pesan.” Kata Dea,
Lalu Dea berkata Kepada Penjual Mie Tersebut Untuk Memesan 4 Mie Saja, Ketika Penjual Mie Tersebut Memanaskan Tungku Pemanasnya, Tiba-Tiba Meledak dan Menimbulkan Kebakaran besar, Dea Yg Kebetulan Didekat Situ, Ikut Terbakar, Dan Kuah Tersebut Menyiram Wajah Dea, Kuah Yg Penuh Dengan Merica Dan Cabai Tersebut, Membuat Wajah Dea Memerah Belum Lagi Kebakaran Tersebut Yg Membakar Tubuh Dea, Dea Pun Tewas Seketika, Ilma, Hanifa, Adela Dan Cita Yg Melihat Kebakaran Tersebut Kaget, Ketika Melihat Dea Terbakar. Akhirnya Cita Mengerti Maksud Dari Kertas Yg Dia Lihat Ketika Ingin Pergi Kekantin, Itu Dalam Bahasa Inggris Kertas Berarti PAPER, dan Merica Dalam Bahasa Inggris Adalah PEPPER, Dan Kedua Kalimat Tersebut Terdengar Sama, Sehingga Bukan Kertas Yg Akan Membuat Dea Tewas, Melainkan Merica Yg Tercampur Dengan Kuah Mie Tersebut.
Pulang Sekolah, Cita Melihat Sebuah Mobil Dengan Kecepatan Tinggi Dan Menabrak Seseorang dan...
“Lagi-Lagi Bayangan Itu.” Kata Cita Khawatir
Lalu Dia Teringat Akan Urutan Kematiannya Bahwa Selanjutnya Adalah Fathur. Kemudian Dia Menghampiri Fathur, Bahwa Dia Harus Waspada Terhadap Kematian Yg Akan Mengejarnya. Fathur Akhirnya Akan Berhati-hati Terhadap Kematian Yg Akan menjemputnya, Lalu Fathur Berniat Untuk Menyebrang Kesisi Jalan, Sebuah Mobil Berkecepatan Tinggi Langsung Menyambar Fathur. Fathur Tewas Seketika. Cita Yg Kebetulan Melihat Hal Itu, Langsung Terkejut. Lagi-Lagi Dia Melihat Sebuah Mobil Yg Terbelok Dan...
“Oh !!! Tuhan Tolong, Bayangan Apa Sih Yg Mengganggu Aku Terus ?” Kata Cita Kesal,
Lalu Dia Teringat Akan Urutan Kematian Dalam Penglihatannya Bahwa Selanjutnya Adalah Ilma, Maka dia Tahu Ilma Akan Tewas Dalam Sebuah Kecelakaan Lalu Lintas, Maka Cita Langsung Menelpon Ilma Untuk Memperingati Tentang Kematian Yg Akan Menjemputnya.
“Halo Il.. Aku Ingin Memberitahu Untuk Berhati-hati Akan kendaraan Yg Akan Kamu Naiki. Ngomong-Ngomong Kamu Ada Dimana ?” Tanya Cita Dalam Telepon,
“Aku Lagi Diangkot Nih.. Mau Pulang, Kenapa Memangnya ?” Tanya Ilma,
“Karena Bakal Ada...”
Tut...Tut...Tut, Perkataan Cita Terputus Karena Telponnya Mati,
“Pasti Ada Apa-Apa Ini, Jangan-Jangan Ilma Kecelakaan.” Kata Cita Khawatir,
Akhirnya Cita Kembali Menelpon Ilma, Tetapi Tidak Ada Jawaban. Tetapi Cita Yakin Bahwa Ilma Tidak Mengalami Kecelakaan.
.
Keesokan Harinya..
“Eh Ada Yg Lihat Ilma Sama Fathur Gak, Dia Kok Gak Masuk ? Aku Pingin Absen Nih..” Kata Agisti,
Lalu Cita Menghampiri Agisti Sambil Menangis,
“Kamu Kenapa Cit ? Kok Nangis ?” Tanya Agisti,
“A.. Aku Tahu Di..Dimana Mereka Ber-2, Fa..Fathur Terta..Tabrak Mobil, dan Il..Ilma Kecelakaan.” Jawab Cita Sambil Menangis,
“Apa ?!” Teriak Agisti,
Akhirnya Agisti Menulis Diketerangan Absen Bahwa Mereka Tewas.
.
Istirahat Ke-1
Cita Dan Adela Sedang Ada Dikantin, Mereka Makan Sambil Bercerita Tentang Kematian Yg Selalu Mengikutinya, Tiba-Tiba Cita Melihat Bayangan dimejanya Disamping Makanannya, Sebuah Selokan Yg Berdarah, Tetapi Ketika Dia Mengedipkan Matanya, Bayangan Tersebut Tidak Ada.
“Del.. Kayaknya Aku Dapat Firasat Gak Enak Deh... Selokan Yg Didepan Kelas Kita Itu Kayak Berdarah, Lebih Baik Kita Lihat Dulu Yuk... Selokan Didepan Kelas Kita.” Kata Cita Khawatir.
Akhirnya Cita Dan Adela Segera Pergi Kekelas Untuk Melihat Kali Mereka, Ketika Mereka Sampai Dikelas, Mereka Melihat Kumpulan Orang Didekat Selokan Mereka,
“Ada Apa Ini ? Banyak Banget Orang Disini.” Tanya Cita Kepada Hanifa
“Itu... E.. Jadhug, Dia Terpeleset Ketika Ingin Kekelas Dan Kepalanya Terbentur Ujung Selokan Dan Lehernya Patah Karena Terkena Ujung Selokan, Sehingga Kepalanya Bocor Dan Hancur.” Kata Hanifa Sambil Ketakutan.
Ketika Cita Dan Adela Melihat Ke Selokan Mereka, mereka Melihat Jadhug Tewas Mengenaskan Dengan Kepala Terbentur Diselokan, Sehingga banyak Menyebabkan Banyak Darah Berceceran.
“Adela, Selokan Ini Sama Seperti Bayangan Selokan Yg Aku Lihat Pas Kita Lagi Makan Dikantin.” Kata Cita,
“Benarkah ? Jadi Bayangan Selokan Tersebut Adalah Tempat Jadhug Tewas ?” Tanya Adela,
“Ya.” Kata Cita,
“Selanjutnya Siapa ?” Tanya Adela,
“Dalam Bayanganku Pas Kita Lagi Ada Di Mall, Yg Bakal Tewas Selanjutnya Adalah Hanifa.” Kata Cita,
Maka Segeralah Adela Menghampiri Hanifa Dan Menceritakan Bahwa Selanjutnya Yg Akan Tewas Adalah Dia, Hanifa Langsung Terkejut Ketika Adela Memberi Tahu Tentang Kematiannya.
“Jadi Benar Aku Selanjutnya ?” Tanya Hanifa,
“Gak Tahu Juga, Tapi Kata Cita Sih Kamu Selanjutnya.” Kata Adela
Lalu Cita Menghampiri Mereka Dan Berkata,
“Eh... Bentar Dulu, Kamu Masih Ingat Pas Riki Selamat Dari Gawang Yg Jatuh Itu Loh, Apa Dia Sudah Selamat Dari Kematian Yg Menjemputnya ?” Kata Cita,
“Betul Juga Sih...” Kata Adela
“Jadi Bisa Aja Kan Riki Yg Jadi Selanjutnya.” Kata Hanifa,
“Mungkin.” Kata Cita,
Tiba-Tiba Cita Melihat Sebuah Kipas Jatuh Dan...
“Astagfirullah, Bayangan Ini Terus Mengikutiku, Tuhan Bayangan Apa Ini, Kenapa Harus Aku ?” Kata Cita Putus Asa,
Tiba-Tiba Cita Dipukul Oleh Riki,
“Riki !!! Sini Kamu !!!” Teriak Cita,
“Bercanda Aja Kok.” Kata Riki Sambil Berjalan Pergi,
“Kamu Mau Pergi Kemana ?” Tanya Cita
“Kerumah Charlie.” Kata Riki,
“O.. Awas Kamu Pukul Aku Lagi Ya !!!” Kata Cita,
“Ya” Kata Riki,
.
Keesokan Harinya.
Istirahat Ke-1..
“Char, Riki Kemana ?” Tanya Cita,
“Udahlah Jangan Kamu Tanya Lagi Riki Itu.” Kata Charlie,
“Kenapa Dia Memangnya ?” Tanya Cita,
“Gak Bisa Kukasih Tahu.” Kata Charlie,
“Kasih Tahu Nah.. Kemana Riki.” Kata Cita,
“Dia Tidak Akan Pernah Kesekolah Lagi, Sebuah Kipas Gantung Yg Ada Dirumahku Terjatuh Dan Menimpanya, Sehingga Kepalanya Hancur dan Tewas Seketika.” Kata Charlie,
“Sebuah Kipas Jatuh ?” Tanya Cita
“Iya.. Kipas Tersebut Jatuh Keatasnya.”
Cita Langsung Menangis Dan pergi Meninggalkan Charlie, lalu Dia menceritakan Hal Tersebut Kepada Adela, Adela Pun Terkejut Ketika Cita Menceritakan Tentang Kematian Riki.
“Selanjutnya Siapa ?” Tanya Adela
“Kamu Masih Ingat Kemarin, Kan Harusnya Hanifa yg Tewas, Malah jadi Riki, Berarti Selanjutnya Adalah Hanifa.” Kata Cita
“Ya, Kita Harus Beritahu Hanifa.” Kata Adela,
Lalu Mereka Menceritakan Hal Tersebut Kepada Hanifa, Hanifa Yg Mendengar Hal Tersebut Langsung Terkejut.
“Kau Yakin Aku Bakal Yg jadi Selanjutnya ?” Tanya Hanifa.
“Mungkin.” Kata Cita
“Bukannya Kamu Bisa Menghindarinya, Seperti Yg Kamu Lakukan Sama Riki ?”Kata Hanifa
“Itu Hanya Kebetulan Nif.” Kata Cita,
“Jadi Kamu Tidak Bisa Menyelamatkanku ?” Tanya Hanifa Khawatir,
“Ya Nif.” Kata Cita
Hanifa Langsung Meninggalkan Cita Dengan Rasa Takut, Tiba-Tiba Cita Melihat Sebuah Kipas Dan...
“Ya Tuhan... Apa Itu, Lagi-Lagi Bayanganku, Kenapa Sih Bayangan Ini Selalu Mengikutiku ?” Kata Cita
Lalu Cita Teringat Akan Urutan Kematian Dalam Bayangan Cita, Bahwa Hanifa Selanjutnya, Lalu Cita Menghampiri Hanifa Dan Meberitahu Untuk Tidak Terlalu Dekat Dengan Kipas, Hanifa Hanya Mengangguk Dan Pergi Begitu Saja.
.
Pulang Sekolah.
Di Rumah Hanifa..
Dirumah Hanifa, Hanifa Baru Selesai Mandi, Lalu Dia Masuk Kedalam Kamarnya Dan Menguncinya, Ketika Selesai Memakai Bajunya, Dia Berniat Untuk Mengeringkan Rambutnya Dengan Menggunakan Kipas. Setelah Menghidupkan Kipasnya, Dia Mendekatkan Rambutnya Kekipas Sambil Mengoyang-goyangkan Rambutnya Kearah Kipas, Tetapi Tanpa Diketahui Hanifa, Rambut Hanifa Satu-Persatu Masuk Kedalam Kipas Dan Tiba-Tiba...
“Tolong !!! Tolong !!! Rambutku Terjerat Kipas !!! Tolong !!!” Teriak Hanifa Histeris
Orang Tua Hanifa mendengar Jeritan Hanifa, Ketika Orang Tua Hanifa Ingin Masuk Kedalam Kamar Hanifa, Pintunya Tidak Bisa Dibuka Karena Dikunci dari Dalam, Hanifa Masih Berteriak Minta Tolong Didalam Kamar, Setelah Beberapa Lama, Teriakan Hanifa Tidak Terdengar Lagi. Orang Tua Hanifa Langsung Mendobrak pintu Kamar Hanifa, Setelah Didobrak, Ternyata Kepala Hanifa Sudah berdarah-darah Dan Kulit Kepalanya Robek dan Otaknya Hampir Terkeluar Dari Kepalanya, Hanifa Tewas Seketika.
.
Keesokan Harinya.
Istirahat Ke-1..
“Eh, Cit, Kamu Udah Dapet Berita Buruk Tentang Hanifa-kah ?” Tanya Adela
“Berita Buruk Apa ?” Tanya Cita
“Kematian Hanifa.. Dia Tewas karena Kulit Kepalanya robek Dari Kepalanya Karena Rambutnya Tersangkut Kipas Angin.” Kata Adela,
“Apa !!! Itu Sama Seperti Bayanganku, Padahal Aku Sudah Memberitahunya Untuk Tidak Mendekati Sebuah Kipas.” Kata Cita,
“Selanjutnya Siapa ?” Tanya Adela
“Dalam Bayanganku Sih... Ferrish Selanjutnya.” Kata Cita
“Cepat Kita Beritahu Ferrish.” Kata Adela
“Iya.” Balas Cita
Akhirnya Mereka Ber-2 Memberitahu Ferrish Tentang Kematian Yg Akan Menjemputnya. Ferrish Yg Mendengar Apa Yg Dikatakan Oleh Cita Hanya Cuek Dan Menganggapnya Hal Sepele, Dan Langsung Pergi Meninggalkan Adela Dan Cita,
“Ya Udah, Kalo Kamu Mau Mati Gak Usah Dengarin Kata-Kata Kita.” Kata Cita Marah,
“Sabar Cit, Biarin Aja.” Kata Adela
Tiba-Tiba Cita Melihat Sebuah Palu Dan Sebuah Paku Yg Jatuh Dan...
“Astaga Bayangan Itu...” Kata Cita
“Bayangan Apa Cit ?” Tanya Adela
“Aku Melihat Paku Dan Palu Jatuh Dan Aku Tidak Tahu Apa Maksudnya, Mungkin Berhubungan Dengan kematian Ferrish.” Kata Cita
“Cepat Kita Beritahu Ferrish Tentang Ini.” Kata Adela
“Palingan Dia Gak Percaya Lagi.” Kata Cita
“Biarin Aja Dia Percaya Atau Gak, Yg Penting Kita Sudah Kasih Tahu, Urusan Mati Tanggung Sendiri.” Kata Adela
“Ya Udah.” Kata Cita
Ketika Mereka Ingin Pergi, Didepan Ruang Guru Yg Sedang Direnovasi, Dia Melihat Seorang Tukang Tidak Sengaja Menjatuhkan Palu Dan Pakunya, Dan Palu Dan Beberapa Paku Tersebut Terjatuh Dilapangan Dan Paku Tersebut terjatuh Dengan Posisi Tajamnya Diatas. Cita Hanya Berpikir Mungkin Itu Bukan Yg Membuat Ferrish Tewas. Ketika Mereka Bertemu Ferrish Cita Dan Adela Bercerita Tentang Kematian Yg Akan Menjemputnya.
“Ayolah Ferrish Kamu Harus Percaya Ini, Ini Tentang Nyawamu.” Kata Cita
“Iya Ferrish, Ini Penting.” kata Adela
“Mana Mungkin, Masa Kamu Bisa Meramalkan Kematianku.” Kata Ferrish
“Kamu Mau Percaya Atau Gak Terserah Kamu Yg Penting Kamu Jauhin Paku Sama Palu.” Kata Cita
“Ya Sudah... ya Sudah.” Kata Ferrish,
Ferrish Kemudian Meninggalkan Cita Dan Adela, Lalu Dia Pergi Kelapangan Untuk Pergi Kekoperasi. Dan Kebetulan Ferrish Melewati Lapangan Dimana Ada Tukang Yg Tidak Sengaja Menjatuhkan Palu Dan Pakunya, Tiba-Tiba Ferrish Tersandung Oleh Palu Yg Tidak Sengaja dijatuhkan Oleh Tukang Tersebut Dan wajah Ferrish Tertusuk Oleh Beberapa Paku Yg Terjatuh Tersebut, Ferrish-pun Tewas Seketika. Lalu Ketika Cita Menoleh Kebelakang, Dia Melihat Ferrish Tergeletak Dimana Tempat Palu Dan Paku Tersebut Jatuh,
“Adela... Ferrish !! Adela.” Kata Cita,
“Kenapa Ferrish ?” Tanya Adela
“Ferrish Tewas..” Kata Cita
“Tewas ? Dimana Dia ?” Tanya Adela
“Dibelakang.. Dilapangan.” Kata Cita
Adela dan Cita Langsung Menghampiri Ferrish, Ternyata Ferrish Tertusuk Oleh Banyak Paku, Cita Dan Adela Yg Melihat Ferrish Langsung Terkejut,
“Sebenarnya, aku Sudah melihat Bahwa Ada Seorang Tukang Yg Tidak Sengaja Menjatuhkan Palu Dan Paku Tersebut.” Kata Cita
“Kenapa Kamu Tidak Memberitahunya ?” Tanya Adela,
“Percuma Aja, Lagi Pula Dia Gak Mau Percaya Kok.” Kata Cita,
“Lalu Selanjutnya Siapa ?” Tanya Adela,
“Ka...Kamu Dela.” Kata Cita
“Apa Aku !!!” Kata Adela
“Ya.. Kamu Del.” Kata Cita
“Apakah Ada Cara Lain Untuk Menghindari.” Kata Adela,
“Bisa Saja, Jika Kamu Memang Bisa Menghindarinya.” Kata Cita
Pengumuman... Pengumuman, Besok Karena Diadakan Ada Rapat Khusus Para Guru, Jadi Para Siswa Libur. Dari Jum'at Dan Kembali Masuk Pada Hari Senin Depan, Sekali Lagi, Pengumuman... Pengumuman, Besok Karena Diadakan Ada Rapat Khusus Para Guru, Jadi Para Siswa Libur. Dari Jum'at Dan Kembali Masuk Pada Hari Senin Depan, Terima Kasih.
“Besok Libur Ya.. Kita Jalan Yuk Ber-2.” Ajak Adela,
“Ya Udah, Hati-Hati Ya.” Kata Cita,
Lalu Cita Melihat Sebuah AC Yg Jatuh Dan...
“Astaga, Bayangan Ini Selalu Mengikutiku.” Kata Cita,
Tiba-Tiba Cita Teringat Akan Urutan Kematian Dalam Penglihatannya Ketika Di Mall, Maka Dia berniat Untuk memberitahu Adela Tentang kematiannya,
.
Keesokan Harinya
..
Di Mall..
“Dimana Adela Ya... lama Banget Datangnya ?” Kata Cita
“Sori.. Ya Del, Telat Dateng. Kamu Mau Makan Apa ? Mumpung Aku Traktir” Ajak Adela,
“Ya Udah..” Kata Cita
Lalu Mereka Makan Disebuah Restoran Pizza Hut, Mereka Ber-2 Memesan Sebuah Pizza, Sambil Mengobrol,
“Eh Del, Sebenarnya Aku Itu Di Ikutin Sama Bayangan Yg Gak Jelas, Bayangannya Kayak Bayangan Kematian Gitu.” Kata Cita
“Masak ??? Jadi Kamu Itu Mengalami Deja Vecu, Terus... . Lalu Kamu tahu Urutan Kematiannya Dari Mana ?” Tanya Adela,
“Pas Kita Di-Mall Itu Loh.. Pas Malam Minggu, Pas Mau Nonton Bioskop Itu, Aku Sudah Tahu Bakal Ada Yg terjadi, Makanya Aku Pergi, Abis Itu, Betulkan Terjadi, Mallnya Terbakar.” Cerita Cita
“Kapan Aku Mati ?” Tanya Adela,
“Gak Tahu Juga, Yg Pasti Bakal Ada AC Yg...” Omongan Cita Terputus, Ternyata Sebuah AC Jatuh Tepat Kearah Adela,
“Adela !!!” Teriak Cita
Untunglah Adela Menghindari AC Tersebut,
“Astaga, !!” Kata Adela
Ketika Beberapa Pelayan Datang Untuk Membersihkan AC Yg Jatuh tersebut, Salah Seorang Pelayan Memberikan Pizza Untuk Mereka
“Biarin Ajah, Yg Penting Kamu Udah Lolos Dari Kematianmu.” Kata Cita
“Ya... Selamat Makan.” Kata Adela
Ketika mereka Ber-2 Makan, Sebuah Kertas Terbang Kebawah Kursi Makan Yg Diduduki Cita, Ketika Cita Ingin Mengambil Kertas Tersebut, Ternyata Kertasnya Bertuliskan What's ... Up, Cita Merasa Bingung Apa Maksud Kertas Tersebut, Ketika Cita Melihat Keatas Tangannya Tidak Sengaja Menyenggol Garpu Dan Pisau Makan Yg Ada Dipiringnya Dan Ketika Wajah Cita Menghadap Keatas, Pisau dan Garpu Tersebut Langsung Jatuh Kewajah Cita, Dan Pisau Dan Garpu Tersebut Menusuk Wajah Cita. Cita Pun Tewas Seketika, Adela Yang melihat Kejadian tersebut Langsung Kaget, Dan Menghampiri Cita, Cita Hanya Menunjukan Jarinya Ke Kertas Yg Hendak Dia Lihat Tersebut, Ketika Adela Melihat Kertas Tersebut, Yg Di Lihat Hanya Kata What's Up, Adela Pun Mengerti Maksud Dari Kata tersebut, What's Itu Bermaksud Watch, Sehingga Jika Dibaca Menjadi, Watch Up, Yg Berarti Hati-Hati Diatas, Dan Ketika Cita Melihat Keatas, Sebuah Pisau Dan Garpu Yg Tidak Sengaja Disenggolnya, Jatuh dan Menusuk wajahnya. Adela Langsung Pergi Meninggali Cita.
.
Hari Senin...
~ To Be Countinued In Venbix's Final Destination II ( Part 2 ) ~
0 komentar:
Posting Komentar